BOJONEGORO | Beritakilat.id – Suasana berbeda tampak di Dusun Jepang Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (24/8/2025).
Sedulur Sikep atau masyarakat Samin menggelar kirab budaya dengan mengarak bendera Merah Putih raksasa sepanjang 80 meter.
Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan atas Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Acara diawali dengan upacara kemerdekaan dan penyerahan bendera 80 meter dari Bambang Sutrisno generasi ke lima penerus ajaran Samin Surosentiko kepada panitia penyelenggara yang digelar di pelataran taman Patung Samin Surosentiko, tokoh legendaris asal Bojonegoro yang dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme.
Upacara tersebut diikuti ratusan peserta, mulai dari Forkopimca Margomulyo, pelajar SD, SMP, SMK, PGRI, KPH Perhutani Ngawi, penerima PKH Margomulyo, tokoh masyarakat, karangtaruna, warga Samin, hingga masyarakat umum.
Usai upacara, ratusan anggota Perguruan Silat yang tergabung dalam Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) serta siswa dengan penuh semangat mengarak bendera raksasa itu dari Monumen Patung Samin Surosentiko menuju lapangan kampung samin jepang Margomulyo sejauh 3,5 kilometer.
Bambang Sutrisno Surosentiko, generasi kelima penerus ajaran Samin Surosentiko, mengungkapkan bahwa bendera sepanjang 80 meter tersebut dijahit secara manual bersama keluarganya.
Bambang juga menjelaskan bahwa kirab bendera merah putih sepanjang 80 meter ini dipersembahkan untuk para pejuang atau pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan indonesia.
“Dan acara ini kami persembahkan pada pemkab Bojonegoro, gimana pemkab bojonegoro telah memberikan kebijakan melestarikan ajaran samin dan memberikan kebijakan pemakaian seragam batik obor sewu sebagai seragam PDH untuk ASN Bojonegoro,” terang Bambang.
Ia bahkan rela mengeluarkan biaya pribadi untuk membeli kain merah putih sebagai bentuk kecintaan pada tanah air.
“Sesuai dengan usia kemerdekaan RI yang ke-80 tahun, kami membuat bendera sepanjang 80 meter. Ini cara kami menunjukkan bahwa masyarakat Samin tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu memberikan warna berbeda dalam merayakan kemerdekaan,” ungkap Bambang.
Sementara, Kepala Desa Margomulyo, Nuryanto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekedar seremonial, melainkan juga sarana menanamkan semangat perjuangan 45 pada generasi muda.
“Kirab bendera Merah Putih ini menjadi momentum penting agar anak-anak penerus bangsa dapat menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Dengan semangat kebersamaan, persatuan, dan tanggung jawab, kita jaga Indonesia tetap kuat dan bersatu,” tutur Nuryanto.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa masyarakat adat Samin tetap menjaga nilai luhur perjuangan bangsa, sembari memberi warna unik dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia.